Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي اَلسَّحُورِ بَرَكَةً
Makan sahurlah, karena sesungguhnya ada keberkahan dalam sahur.” (Muttafaq ‘Alaih)
Hadits ini menunjukkan bahwa orang yang berpuasa diperintahkan untuk makan sahur. Sebab, di dalamnya terdapat manfaat yang banyak dan keberkahan yang besar berkaitan diniyyah atau duniawiyah. Nabi menyebutkannya ada keberkahan sebagai anjuran dan dorongan untuk makan sahur. Ini sesuai dengan namanya Al-Sahur, adalah istilah makan di waktu sahur, yakni akhir malam.
Anjuran makan shur dikuatkan oleh hadits Jabir, NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam bersabada,
مَنْ أَرَادَ أَنْ يَصُومَ فَلْيَتَسَحَّرْ بِشَيْءٍ
Siapa yang ingin berpuasa hendak makan sahur dengan sesuatu.” (HR. Ahmad dan Dishahihkan Syaikh Al-Albani di Silsilah Shahihah, no. 2309)
Perintah dalam hadits ini tidaklah bersifat wajb. Tapi hanya sunnah. Buktinya, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah menyambung puasa. Begitu juga para sahabatnya, pernah berwishal (menyambung puasa) bersamanya. Wishal adalah berpuasa selama dua haru atau lebih, tanpa berbuka. Berpuasa pada siang dan malam hari.
. . . Al-Sahur, adalah istilah makan di waktu sahur, yakni akhir malam. . . .


Di antara makna keberkahan dalam makan sahur:
Pertama, di antara keberkahan makan sahur adalah  bertakwa kepada Allah dalam melaksanakan ibadah dan beristi’anah (mohon pertolongan) kepada Allah Ta’ala pada siang hari untuk menjalankan shalat, membaca Al-Qur'an, berzikir, dan selainnya. Karena orang lapar –biasanya- malas menjalankan ibadah. Bawaannya berbaring dan tiduran. Maka orang yang makan sahur dia menjalankan sebab supaya memiliki tenaga di siang hari untuk menjalankan tugas duniawi dan ukhrawi.
Kedua, menghilangkan akhlak tercela yang diakibatkan dari lapar. Orang lapar lebih mudah tersulut emosi, sensitive, dan mudah marah. Maka orang yang makan sahur akan memiliki jiwa yang lebih tenang sehingga mampu bermu’amalah dengan baik kepada orang lain.
Ketiga, melalui sahur akan berarti telah bersiap untuk menjalankan puasa sehingga ia lebih semangat dan tenang menjalankan puasa. Dan pastinya orang yang menyantap makan sahur akan lebih ringan (tidak terlalu payah) dalam menjalankan puasa.
Keempat, makan sahur berarti mengikuti sunnah NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam. Jika orang yang sahur meniatkan dalam sahurnya tersebut untuk menjalankan perintah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan mengikuti cara beliau berpuasa maka makan sahurnya menjadi ibadah. Ia mendapatkan pahala atas niat dan makannya tersebut. Jika orang yang sahur -dalam makan dan minumnya- meniatkan untuk menjaga fitalitas tubuh dan memiliki kekuatan dalam menjalankan shiyam, shalat, tilawah, dan aktifitas positif lainnya maka ia akan mendapat pahala dalam makan sahurnya.
Kelima, orang yang makan sahur maka ia akan bangun di penghujung malam dan bisa memanfaatkannya untuk zikir, doa, shalat dan ibadah lainnya. Di mana saat tersebut adalah waktu mustajab. Ini salah satu rahasia keberkahan yang sangat istimewa dalam makan sahur.
Keenam, makan sahur berarti menyalahi kebiasaan Ahlul Kitab. Seorang muslim tertuntut untuk bersikap demikian, yakni menjauhi tradisi dan kebiasaan mereka. RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Perbedaan puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur.” (HR. Al-Nasa’i)
Ketujuh, keberkahan dalam makan sahur lainnya adalah akan bisa shalat Shubuh berjama’ah di waktu yang paling utama. Karenanya, kita saksikan jumlah jamaah shalat Shubuh di bulan Ramadhan lebih banyak daripada di bulan-bulan selainnya. Hal itu tidak lepas dari aktifitas makan sahur mereka.
Hidangan Makan Sahur
Tidak ada jenis makanan dan minuman khusus untuk makan sahur. Pokoknya makanan dan minuman halal yang baik dan bermanfaat untuk tubuh sah menjadi hidangan makan sahur. Cuma di sana ada beberapa hadits yang menunjukkan keutamaan kurma sebagai hidangan sahur.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: “Sebaik-baik makanan sahur seorang mukmin adalah kurma.” (HR. Abu Dawud dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abu Dawud)
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
السُّحُورُ أَكْلَةٌ بَرَكَةٌ فَلا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ
Sahur adalah makanan berkah, maka jangan kalian tinggalkan walaupun salah seorang dari kalian hanya minum seteguk air, karena Allah  dan para malaikat bersalawat atas orang-orang yang bersahur.” (HR. Ahmad dan dihassankan Syaikh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’, no. 3683)
. . . kita saksikan jumlah jamaah shalat Shubuh di bulan Ramadhan lebih banyak daripada di bulan-bulan selainnya. Hal itu tidak lepas dari aktifitas makan sahur mereka. . .
Penutup
Dari uraian ini maka selayaknya orang yang berpuasa semangat makan sahur. Tidak meninggalkannya karena nuruti rasa ngantuk atau sebab lainnya. Sebaliknya, menanamkan tekad untuk bangun makan sahur disertai rasa gembira menjalankan perintah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Insya Allah, ia akan mendapatkan kebaikan, pahala dan keberkahan yang besar. Lihat saja RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam, memperhatikan makan sahur, memerintahkannya, memberitahukan bahwa ia syi’ar puasanya kaum muslimin dan pembeda dengan puasa ahli kitab, dan beliau melarang meninggalkan makan sahur. Wallahu A’lam.

Post a Comment

 
Top